Nah, minggu kemarin kan saya sudah membahas tentang jenis jenis tanaman anggrek. Bagi Anda yang ingin mencoba usaha budidaya anggrek, kali ini saya akan membahas bagaimana cara menanam anggrek dan cara merawatnya. Semoga bermanfaat yaaa ┒('o'┒)(┎'o')┎
CARA MENANAM ANGGREK
1. SYARAT-SYARAT TUMBUH TANAMAN ANGGREK
a) Iklim
a) Iklim
§ Angin dan
curah hujan tidak terlalu berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman anggrek.
§ Sinar
matahari sangat dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan
cahaya berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman anggrek. Ada yang memerlukan
intensitas penyinaran penuh, ada juga yang tidak penuh alias memerlukan
naungan. Kebutuhan cahaya berdasarkan jenis anggrek, yakni antara lain:
Arachnis Maggie Oei butuh 100% intensitas penyinaran, Arachnis Apple Blossom
butuh 100% intensitas penyinaran, Renanthera Hybrid butuh 100% intensitas penyinaran,
Vanda pensil dan vanda quarter butuh 100% intensitas penyinaran, Dendrobium
butuh 50-65% intensitas penyinaran, Aranda Hybrid butuh 50-65% intensitas
penyinaran, Oncidium Hybrid butuh 60-75% intensitas penyinaran, Vanda berdaun
lebar butuh 20-30% intensitas penyinaran, Phalaenopsis Hybrid butuh 10-15%
intensitas penyinaran, dan Cattleya Hybrid butuh 20-30% intensitas penyinaran.
§ Suhu minimum
untuk pertumbuhan anggrek adalah 15 derajat C dan suhu maksiumnya adalah 28
derajat C. Jika suhu udara malam berada di bawah 13 derajat C, maka daerah
tersebut tidak dianjurkan untuk ditanam anggrek (di dataran tinggi Dieng).
§ Kelembaban
nisbi (RH) yang diperlukan untuk anggrek berkisar
antara 60–85%. Fungsi kelembaban yang tinggi bagi tanaman antara lain untuk
menghindari penguapan yang terlalu tinggi. Pada malam hari kelembaban dijaga
agar tidak terlalu tinggi, karena dapat mengakibatkan busuk akar pada
tunas-tunas muda. Oleh karena itu diusahakan agar media dalam pot jangan
terlampau basah. Sedangkan kelembaban yang sangat rendah pada siang hari dapat
diatasi dengan cara pemberian semprotan kabut di sekitar tempat pertanaman
dengan bantuan sprayer.
b)Media Tanam Anggrek
Terdapat 3 jenis media untuk tanaman anggrek, yaitu:
§ Media
untuk anggrek epifit dan semi epifit terdiri dari: serat pakis yang
telah digodok, kulit kayu yang dibuang getahnya, serabut kelapa yang telah
direndam air selama 2 minggu, ijuk, potongan batang pohon enau, arang kayu,
pecahan genting/batu bata, bahan-bahan dipotong menurut ukuran besar tanaman
dan akarnya. Untuk anggrek semi epifit yang akarnya menempel pada media untuk
mencari makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk
kandang/daun-daunan.
§ Media
untuk anggrek terrestria : Jenis anggrek ini hidup di tanah maka
perlu ditambah pupuk kompos, sekam, pupuk kandang, darah binatang, serat pakis
dan lainnya.
§ Media untuk anggrek semi terrestria :
Bahan untuk media anggrek ini perlu pecahan genteng yang agak besar, ditambah
pupuk kandang sekam/serutan kayu. Dipakai media pecahan genting, serabut kayu,
serat pakis dan lainnya.
c)
Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang cocok bagi budidaya tanaman ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
§ Anggrek
panas (ketinggian 0-650 m dpl) : Anggrek panas memerlukan suhu
udara 26-30 derajat C pada siang hari, 21 derajat C pada malam hari, dengan
daerah ketinggian 0-650 meter dpl. Contoh jenis anggrek ini adalah: Dendrobium
phalaenopsis, Onchidium Papillo, dan Phaphilopedillum Bellatum.
§ Anggrek
sedang (ketinggian 150-1500 m dpl) : Anggrek sedang pada suhu
udara siang hari 21 derajat C dan 15–21 derajat C,pada malam hari, dengan
ketinggian 150-1500 m dpl.
§ Anggrek
dingin (lebih dari 1500 m dpl) : Anggrek dingin jarang tumbuh di
Indonesia, tumbuh baik pada suhu udara 15-21 derajat C di siang hari dan 9–15
derajat C pada malam hari, dengan ketinggian = 1500 m dpl. Contoh: anggrek
jenis Cymbidium.
2.
PENGOLAHAN MEDIA TANAM ANGGREK
Media tanam untuk tanaman anggrek tanah dibedakan:
· Tanaman dalam pot. Apabila diameter pot yang dipilih lebih kurang
30 cm maka perlu dipasang tiang penyangga di tengah-tengah pot, kemudian pot
diisi pecahan genting. Anggrek di letakkan di tengah dan akarnya disebar merata
dalam pot, kemudian batang anggrek diikat pada tiang. Pot diisi pupuk kandang
yang telah dicampur sesuai dengan komposisi kira-kira 2/3 dari pot.
·
Media tanam pada tanah
berupa bak-bak tanam. Bak terbuat dari batu bata merah panjang 2 m lebar 40 cm
dan tinggi bak 2 lapis batu bata merah. Pembuatan bak ini di atas tanah untuk
menghindari dari kebecekan, di tanah kering digali sedalam 10-20 cm kemudian
diberi bata ukuran 40 cm x 2 m dan jarak antara pembantas dengan yang lain 3
cm. Tiang penahan dibuat 4 buah yang ditancapkan ke dalam tanah dengan
ketinggian masing-masing 1,5 m. Antara tiang satu dengan yang lain dihubungkan
dengan kayu sehingga keempat tiang tersebut merupakan suatu rangkaian.
3.
PENANAMAN
Penanaman tanaman anggrek, disesuaikan dengan jenis tanaman berdasarkan habitat dan tempat tumbuhnya anggrek, yaitu:
·
Anggrek epifit adalah anggrek yang menupang pada batang/pohon lain tetapi tidak
merusak/merugikan yang ditumpangi atau ditempelin. Alat yang dipakai untuk
menempel adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari makanan
adalah akar udara.
·
Anggrek semi Epifit adalah jenis anggrek yang menempel pada pohon/tanaman lain yang
tidak merusak yang ditempel, hanya akar lekatnya juga berfungsi seperti akar
udara yaitu untuk mencari makanan untuk berkembang.
·
Anggrek tanah/anggrek
Terrestris.
a) Penanaman dengan pot.
Untuk jenis anggrek yang berbatang monopodial (Vanda,
phalaenopsis) cara menanam batang diletakkan ditengah-tengah pot. Karena
anggrek ini akan tumbuh terus lurus keatas. Sedangkan anggrek berbatang
sympodial (cattleya, dendrobium, cymbidium, oncidium) cara menanamnya bagian
batang yang tua diletakkan menempel pada pinggir pot. Dan bagian tunas
diletakkan pada bagian tengah pot. Sehingga tanaman akan tumbuh makin ketengah.
Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan
untuk menanam dipot adalah :
·
Pot (Pot plastik atau tanah)
Pot yang akan dipakai sebaiknya pot baru. Bisa digunakan pot bekas
namun harus dengan perlakuan terlebih dahulu. Pot bekas biasanya ditumbuhi
lumut, jamur bahkan mungkin bakteri. Dan mungkin pot telah asam. Untuk itu
harus dibersihkan sampai betul-betul bersih. Pemilihan pot adalah penting. Pot yang akan digunakan juga harus disesuaikan
dengan besarnya tanaman dan jenis anggrek yang akan ditanam. Misalnya untuk
vanda potnya beda dengan phalaenopsis. Vanda butuh pot yang dalam dan berongga
banyak, sedangkan phalaenopsis memerlukan pot yang tidak terlalu dalam dengan
lobang draenase yang cukup. Untuk yang menggunakan pot plastik sebaiknya lubang
dibagian bawah pot diperbesar, dan tambah lobang dibagian samping atau sisi pot
agar draenase lebih lancar.
·
Tiang penahan batang tanaman
Lebih baik dibuat dari kawat dengan diameter 2~4 mm. Disamping
kokoh juga tahan lama. Fungsi dari tiang ini adalah untuk menyangga tanaman
agar tidak goyang saat penyiraman atau perlakuan lainnya. Sehingga pertumbuhan
akar tidak terganggu. Tiang penyangga dapat dilepas bila tanaman sudah menempel
kuat pada pot.
·
Media tanam
Untuk menanam anggrek dipot diperlukan media tanam. Ada beberapa jenis media tanam untuk anggrek. Seperti, potongan pakis, arang kayu, potongan sabut kelapa,
pecahan batu bata atau genteng. Media ini diperlukan untuk mengikat air dan
tempat menempel akar tanaman.
Adapun cara penanamannya yang pertama
pasang tiang penahan sampai menyentuh dasar pot. Isi pot dengan pecahan batu
bata atau genteng secukupnya, bisa sampai 1/3 tinggi pot. Ini difungsikan untuk
pemberat pada pot plastik dan penahan air. Kemudian masukkan media arang kayu
atau potongan pakis 1/3 tinggi pot. Setelah itu tanaman anggrek diletakkan
diatas media dan akar diatur supaya menyebar rata. Jangan lupa batang tanaman
diikat pada tiang penyangga. Yang terakhir diatas akar ditambah media lagi
secukupnya. Perlu diingat, jangan sampai batang tanaman pseudo-bulb tertimbun oleh media (cattleya,
dendrobium). Hal ini untuk menghindari luka yang bisa menyebabkan busuk dan
tanaman mati. Yang ditimbun oleh media adalah akar-akarnya saja.
b)Penanaman dengan ditempel
Penanaman dengan cara ini lebih simple dan tidak membutuhkan
media. Pilihlah tanaman anggrek yang tidak terlalu panjang batangnya, untuk
menghindari patah. Tempelkan tanaman anggrek pada pohon atau papan pakis. Pohon
atau papan pakis inilah sebagai media tanamnya yang berfungsi untuk menempel
akar-akar tanaman anggrek. Agar menempel kuat dan tidak goyang ikat batang
anggrek tersebut pada pohon atau papan pakis dengan tali plastik atau tali ijuk
atau yang lainnya yang tidak berkarat. Setelah perakarannya menempel kuat, tali
bisa dilepas. Lebih praktis tali pengikat bisa diganti kawat dengan panjang 5 –
6 cm, dibentuk huruf U. Kawat ini untuk menjepit batang anggrek yang
ditempelkan pada papan pakis atau pohon.
Biasanya kita tidak menyadari hal-hal sederhana, namun penting
dalam penanaman anggrek. Baru menyadari ketika tanaman kurang bagus
pertumbuhannya bahkan sampai mati.
MERAWAT TANAMAN ANGGREK
1.
Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan dan penyulaman dilakukan pada tempat yang disesuaikan dengan jenis anggrek, yang sifatnya e atau anggrek tanah.
Penjarangan dan penyulaman dilakukan pada tempat yang disesuaikan dengan jenis anggrek, yang sifatnya e atau anggrek tanah.
2. Penyiangan
Untuk tanaman anggrek pada penyiangan pada waktu pada kondisi di dalam botol kemudian dipisahkan ke dalam pot-pot yang sudah disediakan sesuai jenis anggrek.
Untuk tanaman anggrek pada penyiangan pada waktu pada kondisi di dalam botol kemudian dipisahkan ke dalam pot-pot yang sudah disediakan sesuai jenis anggrek.
3.
Pemupukan
Unsur makro yaitu unsur yang diperlukan dalam jumlah besar yang meliputi: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Untuk unsur mikro yaitu unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, antara lain: Cu, Zn, Mo, Mn, V, Sc, B, Si, dst. Unsur makro dan unsur mikro dapat diambil dari udara atau dari tanah, berupa gas atau air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya.
Unsur makro yaitu unsur yang diperlukan dalam jumlah besar yang meliputi: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Untuk unsur mikro yaitu unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, antara lain: Cu, Zn, Mo, Mn, V, Sc, B, Si, dst. Unsur makro dan unsur mikro dapat diambil dari udara atau dari tanah, berupa gas atau air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya.
Pemupukan pada tanaman anggrek dibagi dalam 3 tahapan,
yaitu:
·
Pemupukan untuk bibit (seedlings) dengan
N, P, K. Perbandingan N:P:K=6:3:1. Unsur N lebih banyak dibutuhkan untuk
pembentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur N diambil dari
pupukZA/urea, untuk P dipakai pupuk ES; DS; TS, dan K dari Kalium Sulfat
(K2SO4). Pupuk-pupuk buatan yang mengandung N, P, K terdiri dari urea : 0,6
gram untuk 1 liter air, ES 0,3 gram untuk 1 liter air, dan ZK 0,1 gram untuk 1
liter air.
·
Pemupukan untuk ukuran sedang (mid-size)
dengan N, P, K. Perbandingan N:P:K=3:3:3 yang sama banyak disini tidak
memerlukan tambahan pupuk, maka dapat dususun sendiri pupuk yang mengandung N,
P, K dengan cara misalnya : Urea : 0,3 gram untuk 1 liter air, DS 0,3 gram
untuk 1 liter air, K2SO4 0,3 gram untuk 1 liter air.
·
Pemupukan untuk ukuran berbunga
(flowerings-size) : Tanaman yang sudah berbunga dipupuk dengan perbandingan
N:P:K= 1:6:1. Teknik pemberian pupuk buatan adalah:
a. Dalam bentuk padat/powder yang dilakukan
dengan menaburkan secara hati-hati, jangan tersangkut pada daun/batangnya yang
menyebabkan daun/batang tadi dapat terbakar.
b. Disiramkan,
yang mana anggrek dapat menyerap air dan garamgaram yang terlarut di dalamnya.
Cara ini banyak dilakukan dimanamana.
c.
Penyemprotan, cara ini sangat baik apabila
terjadi pembusukan akar didalamnya, maka akarnya ditutup plastik.Pupuk kandang
yang sering digunakan adalah kotoran kuda, sapi, kerbau, kambing, ayam
danlain-lain. Kebaikan pemakaian pupuk kandang selain mengandung bermacam-macam
unsur yang dibutuhkan oleh tanaman juga sangat membantu dalam penyimpanan air,
apalagi pada musim kemarau. Keburukan dari pupuk kandang ini adalah di dalam
kotoran banyak bateri yang mengandung jamur. Untuk itu dianjurkan disangan
lebih dahulu untuk menghilangkan jamur/bakteri di dalamnya. Pemupukantanaman
lebih baik dilakukan pada waktu pagi-pagi atau pada sore hari sekitar pukul
5.00 sore.
4. Pengairan dan Penyiraman
Sumber air untuk penyiraman tanaman anggrek dapat berasal dari:
Sumber air untuk penyiraman tanaman anggrek dapat berasal dari:
·
Air Ledeng, baik untuk
menyiram karena jernih dan steril, tetapi pHnya tinggi maka perlu diturunkan
dengan menambah suatu asam misalnya HCl. PH yang baik sekitar 5,6-6.
·
Air sumur, baik untuk
menyiram karena banyak mengandung mineral dari tanah yang sangat dibutuhkan
oleh tanaman. Air sumur di daerah kapur harus diperhatikan pHnya.
·
Air hujan, yang
ditampung didalam tong-tong/bak sangat baik untuk menyiraman.
·
Air kali/air selokan, tetapi kita
tidak tahu pasti apakah air itu mengandung jamur, bakteri/lumut yang bisa
mengganggu anggrek/tidak. Kalau dilihat dari sudut isi makanan mungkin cukup
baik. Hal perlu diperhatikan bagi petani anggrek adalah mengetahui sifat-sifat
dari isian pot supaya bisa mengatur banyaknya air untuk menyiram.
5. Macam isian pot dan sifatnya
o Pecahan
genting/pecahan batu merah, yang mana mudah menguapkan air dan sifat anggrek
yang tidak begitu senang dengan air sehingga tidak mudah untuk lumutan. Untuk
pecahan genting lebih kecil daya serapnya lebih banyak dan untuk siraman lebih
sedikit.
o Potongan
sabut kelapa, pemakaian serabut kelapa lebih baik untuk digunakan di daerah
panas karena menyimpan air, tetapi kalau penggunaan di daerah dingin tidak
menguntungkan karena mudah busuk.
o Remukan akar
pakis yang hitam, keras dan baru tidak mudah untuk menyerap air, setelah
beberapa bulan banyak menyerap air. Akar pakis yang coklat dan lunak lebih
mudah menyerap dan menahan air.
o Potongan
kulit pakis, dimana media ini sukar sekali untuk penyerapan air, mudah terjadi
penguapan. Jika potongannya besar, penyerapan kecil dan jika potongan kecil
penyerapan air lebih banyak. Bagi tanaman yang sudah besar pedoman
penyiramannya 3-7 hari sekali musim hujan dan 1-3 hari sekali pada musim hujan.
o Waktu
Penyemprotan Pestisida : Obat-obatan sebaiknya disemprotkan pada waktu pagi
hari, lebih baik pada sore hari sekitar jam 5.00. Penyemprotan bagi tanaman
anggrek sehat, dilakukan rutin kurang lebih 3 bulan sekali. Penyemprotan bagi
tanaman anggrek terserang hama perlu dilakukan berulang-ulang 3 kali dengan
jangka waktu tertentu (untuk kutu) daun seminggu sekali. Adapun jenis
insektisida dan dosis yang digunakan untuk hama antara lain: Orthene 75 SP
dosis 5-10 gram/10 liter air untuk ulat pemakan daun; Bayrusil 250 EC dosis 2
cc/liter air untuk ulat pemakan daun; Malathion dosis 3 gram/liter air untuk
ulat, kumbang, kutu; Kelthane dosis 2 gram/liter air, untuk kutu; Metadeks
dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong dan bekicot
air; Falidol E.605 dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk
keong dan bekicot air. Untuk hama bekicot ada 2 cara pengendaliannya yaitu:
Menyebarkan obat sekitar pot anggrek dengan mencampur antara obat Metadeks ke
dedak halus di tambah air sedikit; atau membuat larutan 1 cc Dieldrin 50% 25 EP
dicampur dengan 1 liter air atau 6–8 cc Folediol E 605 kedalam air 10 liter.
Kemudian pot tanaman anggrek direndam dalam larutan tersebut selama beberapa
waktu dan diulang satu minggu sekali.
Nah,sekarangkita sudah mengerti kan bagaimana cara menanam dan merawat tanaman yang indah ini. Minggu depan saya akan membahas tentang bagaimana cara memperbanyak tanaman anggrek. Tunggu yaaa. See you ~('o')('o')~